Ringkasan Materi Seni Budaya kelas 9 semester ganjil

RINGKASAN MATERI SEMESTER GANJIL KELAS 9 KURIKULUM 2013

Bab 1 :Seni Lukis

A. PENGERTIAN SENI LUKIS DAN GAYA LUKISAN
1)  Pengertian Seni Lukis
  1. Menurut Soedarso, melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dan objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh.
  2. Secara umum seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri.
2) Aliran Gaya Lukisan
    Aliran atau gaya adalah ciri khas, tema, dan teknik yang ada dalam karya lukisan. Ada 3 aliran dalam seni lukis, yaitu :
a. Representatif
    Perwujudan gaya seni rupa yang menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan           gaya alam. Aliran ini dibagi menjadi 3, yaitu :
  • Naturalisme : yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Pelukis yang beraliran naturalisme adalah Basuki Abdullah, Abdullah Suryabroto, Mas Pringadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constabel, dan Indra Rukmana.
  • Realisme : aliran yang memandang dunia ini tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Pelukis yang termasuk aliran ini adalah Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono, Dullah, dan Hery Soedjarwanto.
  • Romantisme : aliran seni lukis yang lebih bersifat imajiner yang melukiskan cerita romantis, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis yang termasuk aliran ini adalah Raden Saleh, Fransisco Goya, dan Turner.
b. Deformatif
    Adanya perubahan bentuk dari aslinya sehingga menghasilkan bentuk baru, namun tidak                     meninggalkan bentuk dasar aslinya. Yang termasuk aliran Deformatif adalah :
  • Ekspresionisme : yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya. Pelukis yang termasuk aliran ekspresionisme adalah Vincent Van Gogh, dan Affandi.
  • Impresionisme : aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Pelukis yang termasuk aliran ini adalah Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin, S. Sudjojono.
  • Surialisme : aliran yang menyerupai bentuk-bentuk yang sering di dalam mimpi. Pelukis yang termasuk dalam aliran ini adalah Salvador Dali.
  • Kubisme : yaitu aliran yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasarnya kubus. Pelukis yang termasuk dalam aliran ini adalah Pablo Picasso, But Mochtar, Srihadi, Fajar Sidik, dan Mochtar Apin.
c. Nonpresentatif
    Adalah suatu bentuk yang sulit untuk dikenal karena sudah meninggalkan bentuk aslinya, lebih           menekankan unsur formal, struktur, unsur rupa dan prinsip-prinsip estetik. Pelukis yang termasuk       aliran ini adalah Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar, dan Sadali.

B. TEMA SENI RUPA
     Tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni adalah :
a. Hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri untuk mengungkapkan cita rasa keindahan,               manusia mewujudkannya lewat media ekspresi, misalnya menggunakan potret dirinya sendiri             sebagai objek lukisannya.
b. Hubungan antara manusia dengan manusia lain
    Pelukis mengekspresikan citarasa keindahan menggunakan objek orang lain.
c. Hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya
    Pelukis mengungkapkan citarasa dengan alam sekitar sebagai objek.
d. Hubungan antara manusia dengan benda
    Pelukis menjadikan benda-benda sebagai objek lukisannya.
e. Hubungan antara manusia dengan aktivitasnya
    Akitivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari dijadikan objek oleh pelukis dalam karya seninya.     Misalnya :
  • Kegiatan menari
  • Kesibukan jual beli di pasar
  • Kesibukan panen padi di sawah
f.  Hubungan antara manusia dengan alam khayal
    Pelukis mewujudkan ide, imajinasi atau khayalan ke dalam karya seni rupa. 

C. ALAT DAN BAHAN BERKARYA SENI LUKIS
     Alat, media, dan bahan yang digunakan berkarya seni lukis sangat beragam tergantung dari teknik      yang digunakan.
1. Pensil
    Jenis pensil dibedakan berdasarkan kekerasan atau kehitaman karbonnya dengan menggunakan huruf B dan H. Kode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam, yang terdiri dari kode B, 2B,3B, dan 6B. Kode H menandakan jenis pensil keras yang terdiri dari kode H, 2H, 3H, sampai 6H.
2. Pensil arang
    Terbuat dari arang halus, sifatnya hitam pekat, dan agak sulit dihapus.
3. Pastel dan krayon
    Pastel terbuat dari bahan kapur dan bahan pengikat cair dan transparan, untuk mengikat pigmen dengan kapur pastel memiliki warna-warna yang lembut. Krayon terbuat dari bahan kaolin dengan tepung warna sehingga warnannya mengkilat dan keras. Krayon mengandung lilin, warna yang dihasilkan mengkilap dan sedikit berminyak.
4. Pena/pulpen
    Adalah alat gambar yang digunakan untuk media tinta.
5. Tinta bak
    Disebut tinta cina, warnanya hitam pekat dan tidak luntur bila kena air. Ada yang berbentuk cairan dan bentuk balok-balok kecil.
6. Cat (Pewarna)
    Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya yaitu :
a. Cat air (berbasis air)
    Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat.
b. Cat Minyak (berbasis minyak)
    Jenis ini biasa digunakan untuk melukis diatas kanvas. Sifatnya tidak mudah kering dan warnanya       tahan lama.
7. Kuas
    Kuas merupakan alat yang digunakan untuk menguas/mengecat ke media lukis. Jenis kuas yang   pipih dan berujung lurus datar dipakai untuk bahan cat minyak. Kuas dengan bulu berbentuk bulat dan berujung runcing dipakai untuk bahan cat air.
8. Pisau palet
    Pisau palet terbuat dari aluminium tipis, fungsinya adalah untuk mencampur cat. Selain itu, pisau palet juga berfungsi sebagai kuas untuk membuat efek-efek goresan pada media lukis.
9. Palet 
    Palet adalah media yang digunakan untuk tempat mencampur cat. Media seperti cat air, palet yang dipakai adalah yang ada lengkungan tempat air. Bentuk palet cat minyak datar, ditambahkan lubang untuk pegangan.

D. JENIS LUKISAN BERDASARKAN TEKNIK DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. Mozaik
    Teknik Mozaik adalah teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna-warni pada dinding atau lain sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang digunakan adalah pecahan keramik, porselen, potongan kertas atau batu warna-warni. 
2. Lukisan Kaca
    Teknik lukisan kaca menggunakan kaca, timah, kuningan, dan tembaga sebagai penyambungnya sehingga membentuk lukisan. 
3. Lukisan Cat Minyak
    Lukisan cat minyak medianya adalah kanvas. Kanvas adalah kain yang telah diberi cat dasar yang dicampur larutan lem sehingga tidak tembus ke belakang ketika digunakan melukis. 
4. Lukisan Cat Air (Aquarel)
    Teknik Aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis sehingga hasilnya transparan, media untuk bahan cat air adalah kertas.
5. Lukisan Acrylic
    Lukisan jenis acrylic adalah lukisan dengan bahan yang disebut acrylic, yang menghasilkan warna-warna yang cerah dan menyala. 
6. Lukisan Batik
    Lukisan batik tekniknya hampir sama dengan tata cara membatik, yaitu dengan menutupi         permukaan kain dengan lilin atau malam batik.

E. TEKNIK BERKARYA SENI MELUKIS
  1. Memunculkan gagasan.
  2. Membuat sketsa.
  3. Menentuan media karya (bahan dan alat)
  4. Menentukan teknik.
  5. Mewarnai dan menyempurnakan lukisan
Bab 2 ; Seni Patung

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PATUNG
     
     Patung diartikan juga sebagai plastic art atau seni plastik karena patung identik dengan sebuah cipta karya manusia yang meniru bentuk dan memiliki nilai keindahan (estetik). Patung bersifat 3 dimensi atau benda yang bervolume artinya bisa dilihat dari berbagai arah. Beberapa pendapat tentang seni patung.
1. Mikke Susanto
    Seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif     (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif (membuat model lebih dulu seperti           mengecor dan mencetak).
2. Soenarso dan Soeroto
    Seni patung adalah semua karya dalam bentuk meruang.
3. Menurut Kalians Besar Indonesia
    Patung adalah benda tiruan, bentuk manusia dan hewan yang cara pembuatannya dengan dipahat.
4. B.S Myers
    Seni patung adalah karya tiga dimensi yang terikat pada latar belakang apa pun atau bidang                 manapun pada suatu bangunan.

Secara umum berdasarkan fungsinya seni patung dibedakan menjadi 6 macam :
1. Patung Religi
    Tujuan pembuatan patung religi adalah untuk sarana beribadah dan bermakna religius. Patung pada zaman dahulu dibuat untuk kepentingan keagamaan. Selain itu, patung dianggap sebagai dewa serta simbol orang-orang yang diteladani dan diagungkan kesolehannya. Patung pada masa itu juga dijadikan sarana mendekatkan diri kepada  Tuhan, sehingga patung dijadikan sebagai simbol Tuhan.
2. Patung Monumen
    Patung monumen dibuat untuk memperingati atau mengenang peristiwa atau kejadian yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau kelompok.
3. Patung Arsitektur
    Patung arsitektur adalah patung yang bernilai estetika, dan berfungsi dalam konstruksi bangunan.
4. Patung Dekorasi
    Patung dekorasi adalah patung yang digunakan untuk menghias bangunan atau lingkungan taman       baik taman rumah maupun taman bermain.
5. Patung Seni
    Patung seni adalah karya seni murni untuk estetika yang hanya dinikmati keindahan bentuknya.
6. Patung Kerajinan
    Patung kerajinan adalah hasil dari para pengrajin yang dibuat untuk konsumerisme.

B. BENTUK DAN JENIS PATUNG

    Dilihat dari perwujudan atau bentuknya patung dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Patung figuratif/realis
    Patung figuratif/ realis adalah patung yang merupakan tiruan dari bentuk alam (manusia, binatang,     dan tumbuhan). Patung ini nyata dalam perwujudannya.
2. Patung nonfiguratif/imajinatif
    Patung nonfiguratif/imajinatif adalah patung secara umum yang sudah terlepas dari bentuk tiruan       alam dan bentuknya abstrak. Karya ini memperlakukan unsur-unsur seni rupa tersebut                         sebagaimana adanya, objek atau bentuk tertentu, kecuali sebagai subjek matter (titik tolak                   pembentukannya).

C. ALAT DAN BAHAN SENI PATUNG
1. Bahan
    Bahan seni patung dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Bahan lunak. Bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah dibentuk misalnya : tanah liat,       lilin, plastisin, sabun, dan bahan yang dibentuk lain. Kelebihan dan kekurangan bahan lunak seperti     sabun, mudah dibentuk, tetapi ukurannya kecil, sehingga ada keterbatasan dalam berkarya yang           lebih besar.
b. Bahan sedang, artinya bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohnya : kayu waru, kayu sengon,     kayu randu, dan kayu mahoni.
c. Bahan keras. Bahan kerasa dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya : kayu jati, kayu                 sonokeling dan kayu ulin. Bahan keras antara lain batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu         pualam (marmer).
d. Bahan cor / cetak. Bahan yang dipakai untuk proses ini antara lain semen, pasir, gips, logam, timah     perak, dan emas, juga beberapa bahan kimia seperti fiber atau resin.
e. Bahan-bahan lain yang ada di sekitar atau benda bekas lainnya, misalnya kertas.

2. Alat
    Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan tekniknya. Alat-alat yang digunakan antara lain :
a. Butsir adalah alat bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat.
b. Meja putar adalah meja yang penggunaannya dengan cara diputar. Fungsinya untuk memudahkan       dalam mengontrol bentuk patung dari berbagai arah.
c. Pahat adalah alat untuk memahat, mengurangi atau membentuk bahan batu atau kayu.
d. Palu adalah alat untuk memukul.
e. Tang adalah untuk mengencangkan ikatan kawat atau untuk memotong ikatan kawat.
f. Sendok adukan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung.

D. TEKNIK BERKARYA SENI PATUNG
     Terdapat beberapa teknik dalam pembuatan seni patung yaitu :
1. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan         relief dengan bahan dasar kayu dan batu. Alat yang digunakan adalah pahat dan palu.
2. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya,               membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat. Alat yang digunakan adalah sudip.
3. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan adonan.     Adonannya berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.         Alat yang digunakan adalah cetakan.
4. Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu ke bahan lain untuk     mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan dasar logam,     atau besi.
5. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya,       membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen.
6. Teknik assembling (merakit). Membuat komposisi dari bermacam-macam material seperti benda/       found objek, kertas, kayu dan tekstil.

E. LANGKAH-LANGKAH DALAM BERKARYA SENI PATUNG
1. Membuat Patung dari Bahan Lunak

  • Buatlah sketsa patung sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sumber inspirasi sketsa dapat diperoleh dari majalah, internet, atau ide sendiri.
  • Siapkan bahan dan alat antara lain tanah liat, butsir, air, dan meja putar.
  • Letakkan tanah liat di atas meja, putar sedikit demi sedikit sambil membuat bentuk global/kasar.
  • Pijat-pijat bentuk global tersebut dengan tangan sambil dibatasi dengan air sedikit demi sedikit sehingga terbentuk patung seperti yang diinginkan dalam sketsa.
  • Haluskan dan sempurnakan dengan bantuan butsir sehingga bentuk patung menjadi lebih detail.
2, Membuat Patung dari Bahan Keras
  • Buatlah model patung dari gambar yag dibuat sendiri atau dari gambar yang sudah ada di majalah atau dari koran.
  • Siapkan balok kayu sesuai ukuran yang diinginkan sesuaikan dengan rencana. Setelah itu, pindahkan gambar/pola di atas permukaan balok kayu.
  • Lakukan pemotongan dengan gergaji untuk mengurangi ukuran balok kayu apabila masih terlalu besar. Lakukan pembentukan sedikit demi sedikit dengan alat (pahat) hingga mendekati bentuk global.
  • Buatlah bentuk global yang lebih detail, bandingkan dengan gambar rencana.
  • Lanjutkan dengan membuat yang lebih detail/sempurna dan haluskan dengan amplas.
  • Lakukan finishing dengan cat melamin/akrilik.
Bab 3 : Menggubah Lagu Modern Secara Unisono


A. LAGU MODERN INDONESIA

     Musik modern seringkali diartikan sebagai musik yang berkembang dan populer di kalangan masyarakat luas saat ini. Musik modern diidentikkan dengan ditambahkannya sentuhan teknologi dan penggunaan alat musik untuk mengiringi sebuah karya. Alat musik modern yang sering digunakan adalah keyboard, karena memiliki efek suara dan iringan yang beragam.

1. Jenis-jenis musik modern yang berkembang di Indonesia :
a. Lagu Pop
    Lagu ini sangat mudah diterima oleh masyarakat luar. Temanya biasa membahas kejadian kehidupan sehari-hari.
b. Lahu Jazz
    Merupakan jenis musik yang sering dimainkan di caffe atau tempat makan menengah ke atas.
c. Lagu Rock
    Identik dengan suara yang kencang dengan permainan efek gitar yang menggelegar.
d. Lagu Dangdut
    Merupakan musik yang biasanya diiringi kendang atau seruling.

B. LAGU UNISONO
    Unisono merupakan kegiatan bernyanyi dengan menggunakan satu suara. Lagu unisono ini dapat disajikan secara kelompok. Dalam sebuah lagu unisono terdapat dua hal yang dapat kita pelajari untuk dapat memberikan gambaran tentang ciri lagu unisono.
1. Melodi utama
    Melodi merupakan rangkaian dari nada-nada yang telah dipilih untuk mewakili keinginan pencipta lagunya agar sesuai dengan tema dan makna lagu. Solmisasi tangga nada terdiri dari Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si-Do.
2. Lirik
    Lirik lagu dapat dibuat sebelum atau setelah membuat melodi lagu. Lirik dan melodi lagu harus berkaitan dengan tema dan suasan lagu yang ingin dibuat oleh penciptanya. Lirik lagu biasanya terdiri dari satu nada untuk satu suku kata, ada juga yang saku suku kata dituliskan beberapa not.

C. LATIHAN MENGGUBAH LAGU MODERN SECARA UNISONO
    Menggubah lagu modern secara unisono dapat dilakukan dengan tahapan berikut ini.
1. Tema Lagu
     Tema dapat disesuaikan dengan keinginan atau suasanan hati kita agar lebih mudah mengembangkannya nanti ke dalam tahap-tahap selanjutnya.
2. Menentukan Birama
    Kita harus memilih birama yang akan menjadi patokan dari irama lagu untuk tiap barnya. Mulailah dengan birama yang banyak digunakan dalam musik modern yaitu birama 4/4. Birama 4/4 ini memiliki makna bahwa dalam setiap birama terdiri dari 4 ketuk dan 1 ketuknya not seperempat.
3. Menentukan Ritmik Lagu
   Setelah menentukan birama, langkah selanjutnya adalah dengan merangkain ritmik yang akan menjadi pondasi penempatan notasinya. Membuat ritmik lagu bisa dilakukan dengan bertepuk tangan sesuai dengan irama yang diinginkan.
4.Melodi Lagu
   Membuat melodi lagu dapat dimulai dengan memilih nada yang diinginkan sesuai dengan tema dan suasana yang diinginkan. Kegiatan ini dapat dibantu dengan menggunakan alat musik misalnya pianika atau piano dan alat musik melodis lainnya.
5. Lirik Lagu
    Lirik dalam sebuah lagu berfungsi sebagai penjelas makna lagu yang disampaikan. Pembuatan lirik lagu ini harus dapat menguraikan tema lagu dengan baik.

Bab 4 : Lagu Modern dalam Sajian Vokal Grup

A. KONSEP MENYAJIKAN LAGU SECARA VOKAL GRUP

     Vokal grup merupakan bentuk penyajian vokal yang lebih ekspresif dibandingkan paduan suara. Dalam menyajikan aransemen lagu vokal grup, lebih mementingkan aspek keselarasan nada yang enak di dengar dan lebih ekspresif bukan berupa partitur lengkap seperti aransemen lagu untuk kelompok paduan suara. Untuk lebih mengenal tentang vokal grup, ada baiknya kita memperhatikan hal-hal berikut :
1, Ciri-ciri vokal grup

  • Vokal grup terdiri dari beberapa penyanyi, biasanya terdiri dari 3 sampai 10 orang
  • Aransemen vokalnya bebas dan dalam membawakan lagu dapat lebih ekspresif.
  • Menggunakan improvisasi yang dominan.
  • Vokal grup dapat diiringi musik atau tidak diiringi musik (acapella).
2. Aransemen vokal
    Aransemen lagu dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mencari melodi utama atau pokok dari lagu yang telah dipilih sumbernya dapat diambil dari format MP3, CD, atau partitur lagu.
b. Mencari akor atau harmoni. Akor dapat ditemukan dengan bantuan alat musik seperti piano atau gitar.
c. Memecah suara. Untuk dapat memecah suara diperlukan sedikit pengetahuan tentang akor. Misalnya lagu dengan nada dasar Do=C maka susunan nada pada akornya sebagai berikut :
C = do mi sol
Dm = re fa la
Em = mi sol si
F = fa la do
G = sol si re
Am = la do mi
d. Tahap selanjutnya yaitu memberi not pada setiap suara. Misalnya dalam vokal grup akan dibagi 3 suara maka nada sudah tersedia berdasarkan akor yang juga terdiri dari 3 nada yaitu nada ke-1,3, dan 5. Contoh pembagian suara untuk vokal grup wanita adalah sopran 1 (S1), Sopran 2 (S2), dan alto (A). Contoh pembagian suara untuk vokal grup pria adalah tenor, bariton, bass.
e. Tahap selanjutnya yaitu improvisasi lagu yaitu mengemas sajian vokal grup lebih menarik yaitu dengan membuat variasi nada pada melodi lagu.

B. LATIHAN MENGGUBAH LAGU MODERN SECARA VOKAL GRUP
1. Menentukan lagu pop yang akan digubah atau diaransemen
    Tentukan lagu yang memiliki bentuk lagu yang sederhana berdasarkan pola bentuk lagu yang mempunyai 2 bentuk misalnya A dan B. Contoh lirik lagu "Laskar Pelangi" yang mempunyai pola sederhana sehingga dapat dianalisis dari pola melodinya yang merupakan pengulangan pada bait-bait berikutnya.
2. Mengaransemen lagu menjadi konsep vokal grup
    Tahapan aransemen atau mengubah ke dalam sajian vokal grup sebagai berikut :
a. Intro
    Intro merupakan melodi awal yang dinyanyikan sebelum masuk ke lagu inti. Intro dibuat untuk memberikan kesan yang lebih menarik dan lain dari lagu aslinya. Intro dapat diambil dari penggalan bentuk lagu yang paling menarik atau sesuai keinginan arranger sendiri.
b. Pembagian tugas untuk variasi perbedaan suara
    Pembagian suara dapat ditentukan dari jenis suara setiap anggotanya, siapa yang memiliki wilayah suara lebih tinggi, sedang atau rendah. Setelah itu mulailah merencanakan variasi nada yang harmonis sesaui dengan akor lagu tersebut pada bagian-bagian bentuk lagu yang akan dipecah suaranya.
c. Improvisasi
   Langkah selanjutnya yaitu dengan memberikan improvisasi atau pengembangan ekspresi yang tetap berpatokan pada akor lagunya walaupun biasanya keluar dari melodi utamanya. Improvisasi biasanya dilakukan pada bagian lagu dengan not panjang.
d. Akhir lagu
    Pada bagian ini, diharapkan arranger vokal dapat menciptakan akhir lagu yang menarik, sehingga pendengar terkesan dengan keseluruhan lagu yang dibawakan dan mendapat kesan yang sulit dilupakan.


Demikian Ringkasan Materi Pelajaran IPS kelas 9 semester ganjil kurikulum 2013. Selamat Belajar!
"Imagination is more important than knowledge. KNOWLEDGE IS LIMITED, Imagination Encircles The World"
-Albert Einstein-

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer